Fenomena Gafatar
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Untuk kesekian kalinya, kenyamanan masyarakat dikoyak-koyak aliran menyimpang. Bekas luka dan keresahan di masa Moshaddeq rasanya belum sembuh, sudah datang luka baru. Semoga umat tidak terperosok di lubang yang sama untuk kesekian kalinya.
Kelompok ini jelas menyimpang. Bukan bagian dari islam, sekalipun atas nama islam. Aliran sesat, dengan mengakui adanya sosok yang disejajarkan nabi, Ahmad Musadek, dianggap utusan tuhan. Sebagai kewaspadaan, berikut beberapa ciri ajaran Gafatar, berikut sedikit bantahannya,
[1] Menganggap semua syahadat umat islam batal, sehingga harus diulang, disaksikan pemuka Gafatar
Syahadat yang wajib disaksikan kaum muslimin hanya syahadat untuk orang yang hendak masuk islam. Mengapa harus disaksikan? Karena hukum di dunia mengikuti standar dzahir (yang nampak dan kelihatan). Sehingga dengan adanya saksi syahadat, dia bisa disikapi sebagai muslim, ketika mati dimandikan, dishalati, dst. Jika syahadat orang kafir yang masuk islam tidak disaksikan, tentu masyarakat tidak tahu ternyata dia sudah pindah agama.
Sementara orang yang dari kecil sudah muslim, sama sekali tidak perlu mengulang syahadat ketika dewasa. Apalagi syahadatnya diklaim batal. Karena dia sudah muslim dari kecil.
Keterangan selengkapnya bisa anda pelajari di: Wajib Mengulang Syahadar ketika Baligh
Lalu apa istimewanya persaksian pemuka Gafatar, sehingga semua syahadat harus dilakukan di hadapannya? Ini jelas pembodohan.
[2] Yang bukan kelompok mereka dianggap kafir
Sebenarnya ini turunan dari prinsip pertama di atas. Karena semua dituntut untuk mengulang syahadatnya di hadapan pemuka Gafatar. Jika masyarakat bisa memahami kesalahan prinsip pertama, insyaaAllah dengan mudah dia bisa membantah prinsip kedua.
Mengkafirkan semua yang selain kelompoknya, ini meniru gaya khawarij dan syiah. Dua sekte ini meskipun saling berseberangan, mereka memiliki prinsip, sama-sama mengkafirkan selain kelompoknya.
Selengkapnya bisa anda pelajari: Syiah itu Takfiri
[3] Tidak wajib sholat 5 waktu, tidak wajib puasa ramadhan
Karena mereka buta sejarah islam. Menurut mereka, shalat baru diwajibkan setelah hijrah. Sementara perjuangan mereka saat ini masih di fase Mekah. Sehingga tidak wajib shalat 5 waktu.
Padahal shalat 5 waktu diwajibkan ketika peristiwa isra mi’raj. Dan itu terjadi sebelum hijrah. Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan,
فلما كان ليلة الإسراء قبل الهجرة بسنة ونصف ، فرض الله على رسوله صلى الله عليه وسلم الصلوات الخمس ، وفصل شروطها وأركانها وما يتعلق بها بعد ذلك ، شيئا فشيئا
Mengingat malam isra terjadi 1,5 tahun sebelum hijrah, Allah wajibkan kepada Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat 5 waktu. Lalu Allah merinci syarat, rukun, dan semua yang terkait dengannya setahap demi setahap. (Tafsir Ibnu Katsir, 7/164)
Benar apa yang dikatakan ulama, semua aliran menyimpang dibangun di atas prinsip kebodohan… karena itu, hanya orang bodoh yang bersedia mengikutinya. Layaknya syiah, hanya orang bodoh yang mau mengikutinya.
Anda bisa mengukur tingkat kecerdasan anda dan membandingkannya dengan orang syiah, dengan membaca buku ini: Buku Banyolan Syiah Imamiyah
[4] Syahadat mereka berbeda
Karena syahadat berisi pengakuan terhadap keabsahan semua ajaran. Sehingga mereka harus mencantumkan beberapa ajaran inti aliran ini dalam syahadatnya. Seperti syahadat syiah, mereka harus mengakui Ali, Fatimah, Hasan, Husain sebagai orang maksum. Sementara Abu Bakr, Umar, Utsman, Aisyah dan Hafshah adalah orang kafir kekal di neraka.
Anda bisa saksikan di: Syahadat Syiah
[5] Gerakan hampir mirip dengan NII
Karena mereka punya rencana besar, membangun negara di dalam negara. Sama persis seperti NII, atau bahkan sempalan NII.
Nasehat Untuk Hati-hati Menentukan Aliran
Salah satu ciri aliran sesat, mereka melakukan kajian agama secara diam-diam, di ruang tertutup, jauh dari pantauan masyarakat. Khalifah Umar bin Abdul Aziz rahimahullah pernah mengatakan,
إِذَا رَأَيْتَ قَوْمًا يَتَنَاجَوْنَ فِي دِينِهِمْ بِشَيْءٍ دُونَ الْعَامَّةِ , فَاعْلَمْ أَنَّهُمْ عَلَى تَأْسِيسِ ضَلالَةٍ
Jika kamu melihat sekelompok kaum membahas agamanya secara diam-diam, tanpa menampakkan di masyarakat umum, maka pahamilah, bahwa mereka sedang membangun prinsip kesesatan. (HR. al-Lalikai, 1/135).
Islam itu dzahir, nampak di permukaan. Tidak tersembunyi di lorong jalanan. Karena islam mengajarkan kebenaran yang bisa diterima oleh fitrah semua manusia. Selain orang yang sombong. Fitrahnya mati, tertutup kesombongannya. Sehingga jika ada kajian menamakan dirinya islam, sementara dia lakukan secara diam-diam, itu bukan kajian islam. Mereka lakukan diam-diam, karena mereka takut kesesatannya diketahui masyarakat. Sementara mereka belum memiliki kekuatan untuk melakukan pembelaan.
Dulu, sewaktu syiah masih sekecil ‘debu’ di tanah air, kajian mereka terselubung. Dari lorong ke lorong, dari rumah ke rumah. Bagi kelompok syiah yang belum besar, kajian mereka masih seperti ini. Rahasia. Seperti yang terjadi di jogja… mereka masih sembunyi mencari mangsa..
Allahu a’lam
Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/26285-fenomena-gafatar.html